Rabu, 27 Februari 2008

Selenium..

Mungkin namanya kaya unsur kimia yah..? Tapi Selenium yang ini adalah salah satu framework open source yang digunakan untuk melakukan otomasi acceptance testing perangkat lunak berbasis web. Selenium ini salah satu framework yang gw pelajari waktu gw KP alias Kerja Praktek di desa. Ada beberapa jenis Selenium, yaitu: Selenium Core, Selenium Core HTA, Selenium IDE dan Selenium Remote Control (RC). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Pengujian dengan menggunakan Selenium Core dapat dilakukan pada semua web browser yang mendukung JavaScript, karena Selenium Core merupakan DHTML/JavaScript murni. Selenium Core harus diinstall pada web server yang sama dengan aplikasi web yang akan diuji (Application Under Test / AUT), hal tersebut dikarenakan Same Origin Policy, sebuah peraturan yang dibuat untuk mencegah cross-site scripting. Same Origin Policy menyatakan bahwa JavaScript hanya diperbolehkan membaca atau merubah HTML dari sumber yang sama.

Apabila Selenium Core tidak dapat diinstall pada web server yang sama dengan aplikasi yang akan diuji, maka Selenium Core HTA dapat digunakan untuk melakukan pengujian. Selenium Core HTA tidak membutuhkan instalasi pada web server yang sama dengan aplikasi yang diuji, namun Selenium Core HTA hanya dapat berjalan pada browser Internet Explorer.

Selenium Integrated Development Environment (IDE) dapat digunakan jika pengujian dilakukan dengan menggunakan browser Firefox. Selenium IDE merupakan extension untuk browser Firefox dan tidak membutuhkan instalasi pada web server yang sama dengan aplikasi yang akan diuji. Baik Selenium Core, Selenium Core HTA maupun Selenium IDE hanya mendukung bahasa Selenese, yang berupa HTML murni untuk melakukan pengujian perangkat lunak berbasis web.

Selenium Remote Control (RC) mendukung pengujian dalam berbagai bahasa pemrograman, seperti Java, C#, Perl, Python, dan Ruby, namun untuk dapat menjalankan Selenium RC dibutuhkan platform Java yang sudah terinstall. Pengujian menggunakan Selenium RC dapat dilakukan hampir di semua browser.

Terdapat dua metode untuk melakukan pengujian dengan Selenium, yaitu test runner dan driven test. Kedua metode tersebut memiliki kompleksitas dan cara penggunaan yang berbeda. Salah satu perbedaannya yaitu metode driven test mengharuskan tester menuliskan test script dalam bahasa pemrograman seperti Python atau Ruby. Namun perbedaan paling mendasar dari kedua metode tersebut yaitu ketika metode driven test digunakan, maka sebagian pengujian dilakukan di luar browser, sedangkan metode test runner melakukan pengujian sepenuhnya di dalam browser.

8 komentar:

j1mzzz mengatakan...

kapan kita ke dasa lagi???

Esther mengatakan...

Yang jelas kalo udah lulus.. :D

Anonim mengatakan...

ikut !!!

Anonim mengatakan...

oi oi updeet, updeet

B1G M4STER mengatakan...

Wahh,....( > - < ) ????





















Sori, gw nyasar...( - o - ")!!!

B1G M4STER mengatakan...

Met berjuang buat Tugas Akhir.

Jgn lupa kunjungi : kedaimusic.blogspot.com

-- Setidaknya lebih original dibanding yang kemaren --

Hehee...( ^ - ^ ) !!! Tengkyu..

Redaksi Penemu mengatakan...

wah bu e... Redaksi Penemu cape bacanya, habis baca jadi mumetz apa itu Selenium Core, apa itu Selenium Core HTA, apa itu Selenium IDE, apalagi itu selenese
opo iki...

salam,
http://penemu.blogspot.com

beStrong...beBraver..beSmart... mengatakan...

smangat buat TA nya yah..